Selasa, 04 Oktober 2011

Reporter Tugas Awal Jurnalistik




Catatan NURDIN M. NOER
Diposkan Oleh Ima Mu’tasim (Kabid Infokom)
  Materi didapat pada saat Pelatihan Jurnalistik KNPI Kab. Cirebon

Dalam dunia jurnalistik, segalanya bermula dari reporter (pelapor, pewarta). Editor yang baik bisa bekerja dengan baik, memproses berita dan mengerjakan bersama di bawah deadlines merupakan suatu kehidupan media massa, baik suratkabar maupun elektronik yang mempertemukan pembaca/pemirsa pada kebutuhan dan keinginan. Tetapi redaktur (editor) bisa bekerja dengan mereka, jika para reporter telah menuliskan beritanya.

Keberhasilan reporter ditentukan beberapa keahlian dan atribut, seperti memulai dengan integritas, melihat dengan pikirannya yang aneh serta bernafsu untuk melakukan tindakan yang akurat. Keberhasilan  mereka ditentukan oleh ketahanan (tenacity) dan agresivitas. Mereka tak pernah berkata mengenai kesopanan atau kekurangajaran (brashness), yang penting adalah bertahan secara terus menerus untuk memperoleh informasi.

Apa yang pertama kali harus Anda sikapi, ketika Anda memulai tugas sebagai wartawan ?

Jawabannya : Pergi bertugas dengan memahami apa yang harus Anda lakukan


 Ingat !

·       Deadline adalah  “tiran” yang tak bisa diimbangi dengan pendapat lain.

·       Reporter mengumpulkan informasi  dari tiga sumber :

1.   Catatan dan dokumen.
2.   Wawancara.
3.   Pengamatan pribadi.

Syarat-syarat apakah yang diperlukan untuk menulis yang baik ?

Jawabannya pendek saja : “Kecerdasan dan kemampuan dalam mengorganisasikan kalimat secara detail. Sebab menulis merupakan suatu keahlian dan sebuah proses.”



Bagaimana Anda melakukan wawancara ?



Wawancara merupakan bagian yang sangat penting dari tugas-tugas jurnalistik. Dari wawancara seorang reporter bisa mengumpulkan bahan informasi sekaligus menyimpulkan peristiwa yang terjadi. Wawancara bukan sekadar “tanya-jawab.”




Beberapa tip yang diperlukan untuk wawancara



1.         Sebelum Anda membuka wawancara, mulailah dengan pembicaraan santai dan sedikit bersendagurau.
2.         Sejak awal, jawaban dari berbagai pertanyaan yang Anda ajukan sebaiknya sudah Anda ketahui.
3.         Pada sejumlah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, Anda bisa sedikit menjelaskan detail khusus dari suatu peristiwa untuk kepentingan pembaca dan tulisan berita Anda.


4.         Anda harus bisa memahami jawaban yang diberikan dari sumber berita Anda.


5.         Bagi jawaban pertanyaan yang bersifat “buka-tutup”, yang tak bisa dijawab dengan ya atau tidak. Jawaban pertanyaan “buka tutup” seringkali lebih dinyatakan.
6.         Perhatikan peluang untuk jawaban “mengapa” atau “bagaimana”. Kejar dengan pertanyaan yang serupa tapi tak sama.
7.         Gunakan teknik penceritaan dengan menanyakan “bagaimana” dan “mengapa”.
8.         Jika jawaban pokok masih belum terjawab tuntas, ajukan lagi pertanyaan yang serupa.
9.         Gambarkan satu hasil riset tertentu sebelum melakukan wawancara dan tanyakan : “Bagaimana pandangan Anda tentang itu ?”
10.Lakukan jeda sejenak saat wawancara mencapai puncaknya.
    11.Ucapkan “terimakasih” atas segala jawaban yang diberikan narasumber, sebelum wawancara berakhir.
    12.Catat atau rekam seluruh pembicaraan saat wawancara berlangsung.

Sumber : Handbook for Journalists, Malcolm F. Mallette/editor, World Press Freedom Committee.


Penulisan Berita Lempang

(Straight News)


                APA itu berita ?  Sebuah berita selalu menyediakan informasi penting mengenai peristiwa yang terjadi di suatu tempat dan disampaikan dalam bentuk yang standar (baku). Penulisan berita lempang (straight news) tidak bertele-tele, terang, padat dan tidak multitafsir.
Tujuannya adalah untuk  menyampaikan peristiwa penting kepada masyarakat luas secara cepat.  Ingat, saat ini informasi telah menjadi bagian  yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari.
          Apakah setiap informasi bisa ditulis menjadi berita ? Jawabannya “Ya. Apapun bisa.”  Suatu berita yang baik harus memenuhi unsur  “5 W + 1 H”.   What (apa) ?  Who (siapa) ?    Where (di mana) ? When (kapan) ? dan Why (mengapa) ? dan How (bagaimana/berapa) ?

What  : Apa yang terjadi ?
Tujuannya adalah mencari perhatian pembaca, juga yang akan Anda siarkan bisa dibaca dan dilaporkan sebagai isu Anda.

Who  : Siapa yang menjadi pokok berita ?
Seharusnya mereka diidentifikasi dan  digambarkan. “Siapa” bisa dimungkinkan, mengenai pribadi, kelompok, peristiwa dan  kegiatannya.

Where : Di mana peristiwa itu terjadi ?
Tempat atau lokasi bisa menjadi perhatian khusus – termasuk denah dengan petunjuknya. Buatlah  kemudahan untuk liputan peristiwa Anda.

When   : Kapan peristiwa itu terjadi ?
Tanggal, hari, pekan dan waktu terjadinya peristiwa harus  jelas. 

Why :  Mengapa peristiwa itu terjadi ?
Ingat, teras kalimat  atau berita utama sebaiknya ditulis  untuk memancing perorangan untuk membaca atau mendengarkan berita yang Anda tulis.

How : Bagaimana latarbelakang pertistiwa itu ?

          Apa model terbaik untuk penulisan berita lempang ?  Buatlah penggalan-penggalan kata. Kalimat dan paragraf sebaiknya singkat. Anda harus bisa memindahkan mata para pembaca untuk beralih secara cepat dan mudah pada halaman tersebut.
          Mulailah dengan teras kalimat  (pandangan utama yang paling penting),  memperluas dalam membuka wawasan Anda lebih dari sekadar informasi dan detail pada pesan-pesan yang penting.  Dalam kata lain, menulis berita sama dengan model klasik “piramid terbalik”.

          Utamakan  teras berita (lead) pada masalah-masalah yang penting. Seperti, apa, siapa, di mana dan kapan.  Berikutnya baru pada mengapa dan  bagaimana.
 
 Berikan Jawaban terhadap “5W + 1 H”

          Seringkali Anda tidak akan mengetahui hingga Anda melihat berita Anda dicetak. Jika Anda menaruh lebih banyak informasi penting dalam headline (berita utama), ikuti “5 W + 1H”, jelaskan secara khusus, dan  terperinci pada kalimat-kalimat dalam paragraf, Anda telah melakukan perubahan yang baik dan berhasil. Ingat, sebuah berita kerapkali dicetak  dari hasil liputan Anda, dengan  penyuntingan redaktur secara ketat dari atas  hingga bawah.

          Setelah Anda menuliskannya, lakukan kembali perbaikan hingga Anda bisa memastikan pikiran Anda masuk di dalamnya. Tak usah khawatir  (takut) pada perubahan teras kalimat. Lakukan cek hingga Anda yakin telah menjawab “5 W + 1H” tersebut pada peristiwa yang Anda tulis. Sangat memungkinkan Anda melakukan percobaan dengan membuat berita  yang menggairahkan dan dramatis terhadap fakta-fakta yang penting.
         
Bisakah saya membuat berita
 mengenai pribadi seseorang?

                Mengapa tidak ? Berita yang Anda tulis itu biasanya disebut “profil” atau istilah lain sesuai selera media yang menyiarkannya. Sudah tentu cara penulisan berita semacam ini memiliki model yang berbeda dengan penulisan “berita lempang” atau “straight news”.
          Cobalah Anda amati orang-orang di sekitar Anda. Mungkin ia seorang dosen, guru, murid berprestasi, ketua organisasi siswa, manajer pendidikan, atau pribadi menarik lainnya. Catat nama-nama mereka dan mencari tahu mengenai latarbelakang mereka. Datangi mereka dan wawancarai.
          Teliti nama-nama tersebut. Teliti gelar dan  ejaannya, karena ini merupakan model pendekatan pribadi yang memiliki daya tarik.
Bagaimana Anda mengirimkan berita ?

                Anda bisa menyampaikan tulisan berita Anda pada redaktur yang memiliki perhatian terhadap masalah itu. Pada saat yang sama, Anda sebaiknya mengumpulkan informasi mengenai  kios tempat penjualan suratkabar.  Ikuti pertanyaan yang menolong Anda dalam mengumpulkan informasi :

·              Siapa yang menentukan berita itu akan dimuat ? Sebutkan nama, jabatan dan gelarnya.
·              Siapa yang menentukan terhadap ketidakhadiran (absen) orang itu ?  Sebutkan nama, jabatan dan gelarnya.
·              Apakah ada seorang reporter yang menulis isu-isu tertentu ?  Siapa namanya ?
·              Kapan, tulisan/berita tersebut dimuat ?
·              Sejauhmana kemajuan yang diperoleh pada setiap peristiwa (berita) yang dipajang di kios-kios koran  disampaikan ?
·              Apakah tipe suratkabar pada kios itu  disambut  dengan  sangat antusias ?  Mereka membuat latarbelakang informasi, fotografi, slide berwarna, tape recorder dan tape video ?  Apa pula manfaatnya ?

Jangan lupa mengumpulkan seluruh keperluan, telefon dan nomor fax. Juga pelajari nama-nama sekretariat (berbagai organisasi/lembaga) dan segera kenali mereka.

Bentuk standar untuk sebuah penulisan berita atau artikel sebagai berikut :
o   Berita atau artikel ditulis dalam sehelai kertas putih biasa, biasanya menggunakan ukuran kertas standar bisnis di tempat Anda berada. Sangat baik, jika Anda menerakan kop pada amplop surat yang siap dikirimkan. Hal ini akan membantu identitas organisasi/lembaga Anda sebagai sumber berita.
o   Lebar batas tepi surat dengan teks biasanya berkisar antara 38 hingga 40 milimeter. 
o   Jika alamat Anda tidak diterakan pada kertas yang digunakan, kemudian tik secara lengkap alamat pada bagian atas-kiri halaman surat. 
o   Nama untuk kontak pribadi ditulis di bawah tanggal siaran pers, dan  nomor kontak telefon, selayaknya  dituliskan.
     Kutipan : naskah aktual dalam tulisan berita diawali pada baris pertama-ketiga.
o   Mulai dengan berita utama (headline). Tik dengan kata-kata yang segar pada margin sebelah kiri.  Tulis judul dengan huruf besar atau tebal.
o   Pengetikan dilakukan dengan jarak spasi ganda.
o   Paragraf kemungkinan bisa ditandai pada baris pertama. Standar spasi digunakan di antara paragraf.
o   Sangat baik menulis berita dengan satu atau dua halaman lebih. Tik (tulis) simbol  *** atau ### pada bagian bawah halaman akhir, jika telah selesai menulis berita.

Tidak ada komentar: