Catatan
NURDIN M. NOER
Diposkan Oleh Ima Mu’tasim (Kabid
Infokom)
Materi didapat pada saat Pelatihan Jurnalistik KNPI Kab. Cirebon
Dalam dunia jurnalistik, segalanya bermula dari
reporter (pelapor, pewarta). Editor yang baik bisa bekerja dengan baik,
memproses berita dan mengerjakan bersama di bawah deadlines merupakan
suatu kehidupan media massa, baik suratkabar maupun elektronik yang
mempertemukan pembaca/pemirsa pada kebutuhan dan keinginan. Tetapi redaktur
(editor) bisa bekerja dengan mereka, jika para reporter telah menuliskan
beritanya.
Keberhasilan reporter ditentukan beberapa keahlian
dan atribut, seperti memulai dengan integritas, melihat dengan pikirannya yang
aneh serta bernafsu untuk melakukan tindakan yang akurat. Keberhasilan mereka ditentukan oleh ketahanan (tenacity)
dan agresivitas. Mereka tak pernah berkata mengenai kesopanan atau
kekurangajaran (brashness), yang penting adalah bertahan secara terus
menerus untuk memperoleh informasi.
Apa yang pertama kali harus Anda
sikapi, ketika Anda memulai tugas sebagai wartawan ?
Jawabannya : Pergi
bertugas dengan memahami apa yang harus Anda lakukan
Ingat !
· Deadline adalah “tiran” yang tak
bisa diimbangi dengan pendapat lain.
· Reporter mengumpulkan informasi dari
tiga sumber :
1. Catatan dan dokumen.
2. Wawancara.
3. Pengamatan pribadi.
Syarat-syarat apakah
yang diperlukan untuk menulis yang baik ?
Jawabannya pendek saja : “Kecerdasan dan kemampuan dalam mengorganisasikan
kalimat secara detail. Sebab menulis merupakan suatu keahlian dan sebuah
proses.”
Bagaimana Anda melakukan
wawancara ?
Wawancara merupakan bagian yang sangat penting dari tugas-tugas
jurnalistik. Dari wawancara seorang reporter bisa mengumpulkan bahan informasi
sekaligus menyimpulkan peristiwa yang terjadi. Wawancara bukan sekadar
“tanya-jawab.”
Beberapa tip yang diperlukan
untuk wawancara
1.
Sebelum Anda membuka wawancara, mulailah dengan
pembicaraan santai dan sedikit bersendagurau.
2.
Sejak awal, jawaban dari berbagai pertanyaan yang Anda
ajukan sebaiknya sudah Anda ketahui.
3.
Pada sejumlah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban,
Anda bisa sedikit menjelaskan detail khusus dari suatu peristiwa untuk
kepentingan pembaca dan tulisan berita Anda.
4.
Anda harus bisa memahami jawaban yang diberikan dari
sumber berita Anda.
5.
Bagi jawaban pertanyaan yang bersifat “buka-tutup”, yang
tak bisa dijawab dengan ya atau tidak. Jawaban pertanyaan “buka tutup”
seringkali lebih dinyatakan.
6.
Perhatikan
peluang untuk jawaban “mengapa” atau “bagaimana”. Kejar dengan pertanyaan yang
serupa tapi tak sama.
7.
Gunakan teknik penceritaan dengan menanyakan “bagaimana”
dan “mengapa”.
8.
Jika jawaban pokok masih belum terjawab tuntas, ajukan
lagi pertanyaan yang serupa.
9.
Gambarkan satu hasil riset tertentu sebelum melakukan
wawancara dan tanyakan : “Bagaimana pandangan Anda tentang itu ?”
10.Lakukan jeda sejenak saat wawancara mencapai
puncaknya.
11.Ucapkan “terimakasih” atas segala
jawaban yang diberikan narasumber, sebelum wawancara berakhir.
12.Catat atau rekam seluruh pembicaraan
saat wawancara berlangsung.
Sumber
: Handbook for Journalists, Malcolm F.
Mallette/editor, World Press Freedom Committee.
Penulisan Berita Lempang
(Straight News)
APA itu berita ?
Sebuah berita selalu menyediakan informasi penting mengenai peristiwa
yang terjadi di suatu tempat dan disampaikan dalam bentuk yang standar (baku). Penulisan
berita lempang (straight news) tidak bertele-tele, terang, padat dan
tidak multitafsir.
Tujuannya
adalah untuk menyampaikan peristiwa
penting kepada masyarakat luas secara cepat.
Ingat, saat ini informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia
sehari-hari.
Apakah setiap informasi bisa
ditulis menjadi berita ? Jawabannya “Ya. Apapun bisa.” Suatu berita yang baik harus memenuhi
unsur “5 W + 1 H”. What
(apa) ? Who (siapa) ? Where (di mana) ? When (kapan) ? dan Why
(mengapa) ? dan How (bagaimana/berapa) ?
What : Apa yang terjadi ?
Tujuannya adalah
mencari perhatian pembaca, juga yang akan Anda siarkan bisa dibaca dan
dilaporkan sebagai isu Anda.
Who : Siapa yang menjadi pokok berita ?
Seharusnya mereka
diidentifikasi dan digambarkan. “Siapa”
bisa dimungkinkan, mengenai pribadi, kelompok, peristiwa dan kegiatannya.
Where : Di
mana peristiwa itu terjadi ?
Tempat atau lokasi bisa
menjadi perhatian khusus – termasuk denah dengan petunjuknya. Buatlah kemudahan untuk liputan peristiwa Anda.
When : Kapan peristiwa itu terjadi ?
Tanggal, hari, pekan dan waktu terjadinya peristiwa harus jelas.
Why : Mengapa peristiwa itu terjadi ?
Ingat, teras kalimat atau berita
utama sebaiknya ditulis untuk memancing
perorangan untuk membaca atau mendengarkan berita yang Anda tulis.
How : Bagaimana latarbelakang
pertistiwa itu ?
Apa
model terbaik untuk penulisan berita lempang ?
Buatlah penggalan-penggalan kata. Kalimat dan paragraf sebaiknya singkat. Anda harus
bisa memindahkan mata para pembaca untuk beralih secara cepat dan mudah pada
halaman tersebut.
Mulailah
dengan teras kalimat (pandangan utama
yang paling penting), memperluas dalam
membuka wawasan Anda lebih dari sekadar informasi dan detail pada pesan-pesan
yang penting. Dalam kata lain, menulis
berita sama dengan model klasik “piramid terbalik”.
Utamakan teras berita (lead) pada masalah-masalah yang
penting. Seperti, apa, siapa, di mana dan kapan. Berikutnya baru pada mengapa dan bagaimana.
Berikan Jawaban terhadap “5W + 1 H”
Seringkali Anda tidak akan mengetahui hingga Anda melihat berita Anda
dicetak. Jika Anda menaruh lebih banyak informasi penting dalam headline (berita
utama), ikuti “5 W + 1H”, jelaskan secara khusus, dan terperinci pada kalimat-kalimat dalam
paragraf, Anda telah melakukan perubahan yang baik dan berhasil. Ingat, sebuah
berita kerapkali dicetak dari hasil
liputan Anda, dengan penyuntingan
redaktur secara ketat dari atas hingga
bawah.
Setelah
Anda menuliskannya, lakukan kembali perbaikan hingga Anda bisa memastikan
pikiran Anda masuk di dalamnya. Tak usah khawatir (takut) pada perubahan teras kalimat. Lakukan
cek hingga Anda yakin telah menjawab “5 W + 1H” tersebut pada peristiwa
yang Anda tulis. Sangat memungkinkan Anda melakukan percobaan dengan membuat
berita yang menggairahkan dan dramatis
terhadap fakta-fakta yang penting.
Bisakah saya membuat berita
mengenai pribadi seseorang?
Mengapa
tidak ? Berita yang Anda tulis itu biasanya disebut “profil” atau istilah lain
sesuai selera media yang menyiarkannya. Sudah tentu cara penulisan berita
semacam ini memiliki model yang berbeda dengan penulisan “berita lempang” atau
“straight news”.
Cobalah
Anda amati orang-orang di sekitar Anda. Mungkin ia seorang dosen, guru, murid
berprestasi, ketua organisasi siswa, manajer pendidikan, atau pribadi menarik
lainnya. Catat nama-nama mereka dan mencari tahu mengenai latarbelakang mereka.
Datangi mereka dan wawancarai.
Teliti
nama-nama tersebut. Teliti gelar dan
ejaannya, karena ini merupakan model pendekatan pribadi yang memiliki
daya tarik.
Bagaimana Anda mengirimkan berita ?
Anda
bisa menyampaikan tulisan berita Anda pada redaktur yang memiliki perhatian
terhadap masalah itu. Pada saat yang sama, Anda sebaiknya mengumpulkan
informasi mengenai kios tempat penjualan
suratkabar. Ikuti pertanyaan yang
menolong Anda dalam mengumpulkan informasi :
·
Siapa yang menentukan berita itu akan dimuat ? Sebutkan
nama, jabatan dan gelarnya.
·
Siapa yang menentukan terhadap ketidakhadiran (absen)
orang itu ? Sebutkan nama, jabatan dan gelarnya.
·
Apakah ada seorang reporter yang menulis isu-isu tertentu
? Siapa
namanya ?
·
Kapan,
tulisan/berita tersebut dimuat ?
·
Sejauhmana
kemajuan yang diperoleh pada setiap peristiwa (berita) yang dipajang di
kios-kios koran disampaikan ?
·
Apakah tipe suratkabar pada kios itu disambut
dengan sangat antusias ? Mereka membuat latarbelakang informasi,
fotografi, slide berwarna, tape recorder dan tape video ? Apa
pula manfaatnya ?
Jangan lupa mengumpulkan seluruh
keperluan, telefon dan nomor fax. Juga pelajari nama-nama sekretariat (berbagai
organisasi/lembaga) dan segera kenali mereka.
Bentuk standar untuk sebuah
penulisan berita atau artikel sebagai berikut :
o
Berita atau artikel ditulis dalam sehelai kertas putih
biasa, biasanya menggunakan ukuran kertas standar bisnis di tempat Anda berada.
Sangat baik, jika Anda menerakan kop pada amplop surat yang siap dikirimkan. Hal ini akan membantu identitas organisasi/lembaga
Anda sebagai sumber berita.
o Lebar batas tepi surat
dengan teks biasanya berkisar antara 38 hingga 40 milimeter.
o Jika alamat Anda tidak
diterakan pada kertas yang digunakan, kemudian tik secara lengkap alamat pada
bagian atas-kiri halaman surat.
o Nama untuk kontak pribadi
ditulis di bawah tanggal siaran pers, dan
nomor kontak telefon, selayaknya
dituliskan.
Kutipan : naskah aktual dalam tulisan
berita diawali pada baris pertama-ketiga.
o Mulai
dengan berita utama (headline). Tik dengan kata-kata yang segar pada margin
sebelah kiri. Tulis judul dengan huruf
besar atau tebal.
o
Pengetikan dilakukan dengan
jarak spasi ganda.
o
Paragraf kemungkinan bisa
ditandai pada baris pertama. Standar spasi digunakan di antara paragraf.
o
Sangat baik menulis berita
dengan satu atau dua halaman lebih. Tik (tulis) simbol *** atau ### pada bagian bawah halaman akhir,
jika telah selesai menulis berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar