Selasa, 18 Oktober 2011

PKBI Tuntas Abis Seks Bebas



Journal IMK. Menindaklanjuti permasalahan seks bebas yang dikaji oleh IMK dalam kurun waktu dua minggu berturut-turut, kali ini PKMB seolah tidak mau kesalahan dalam mengkaji masah tersebut karena desakan dari peserta agar menghadirkan pemateri terkait seperti halnya dari PKBI yang membidangi masalah tersebut agar masalah yang dibahas bisa selasai dengan tuntas oleh ahlinya.
Melaui proses birokrasi yang panjang akhirnya kamis (13/10) Galuh Mauludin Kabid PKMB bisa menghadirkan pemateri kompeten. Hermawan (Koordinator lapangan PKBI cirebon) dan Restu (MCR cirebon) dan fokus dalam kajian “Resiko kesehatan reproduksi”. Kajian yang dimulai pada pukul 20.00 Wib tampak berbeda dari kajian sebelumnya aula IMK yang relatif sempit begitu padat dipenuhi oleh puluhan peserta sampai halaman depan dan belakang tampaknya anggota IMK begitu antusias ingin mengetahui tentang reproduksi dan maslah yang terkait dengannya.
Hermawan menjelaskan total kasus HIV/AIDS di kabupaten cirebon dari data kasus tahun 1999-2010 warga kabupaten cirebon mencapai 223 kasus (43%) sementara diluar kabupaten cirebon mencapai 294 kasus (57 %) dengan total 517 kasus. Berdasarkan jenis kelamin perempuan 25 % dan laki-laki 75 %. HIV sulit ditularkan kecuali hepatitis yang sangat mudah tetapi sekali ketularan sangat sulit di sembuhkan, adapun untuk menahan penyakit HIV sudah tersedia pil faksin (ARV) namun itu juga penggunanya masih relatif sedikit masih sekira 85 % yang belum menggunakannya dan 16 % yang sudah menggunakannya.
Sementara itu prilaku seks bebas bisa terjadi akibat ketidaktahuan para remaja akan reproduksi, hasil survey BKKBN dari 33 propinsi 36 % remaja tahu akan kesehatan reproduksi dan 15 % telah berhubungan seks. 63 % remaja sedang melakukan SPN dan 21 % memang kurang kepedulian dari orang tua, masyarakat dan kurang optimalnya pemerintah dalam pelayanan kesehatan remaja.
Terkait dengan perubahan remaja menurut Restu (MCR cirebon) dapat ditinjau dari tiga unsur yaitu perubahan refroduksi, fisik dan sikis dan tanda perubahan pada seseorang bisa dicirikan dengan mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi perempuan ketika demikian maka refroduksi seorang remaja bisa dapat dibuahi. Infeksi menular sex lebih banyak perempuan daripada laki-laki karena perempuan mempunyai multi pengeluaran air kencing sama seperma beda dengan laki-laki Cuma hanya satu saluran saja kencing dan seperma.
Prilaku seks dapat terjadi juga akibat Peer pressure (tekanan teman sebaya) ada rasa ketagihan dalam hal perilaku sexs ciuman,pelukan,dan piting (gesekan ke vagina),sementara Siklus haid yang subur untuk pembuahan yaitu dipertengahan antara sesudah haid dan mau kembali datang haid, itu yang dinamakan sebagai matangnya pembuahan. Tentang masalah mitos bahwa seorang perempuan yang dinamakan perawan bukan diukur dengan salahsatu selaput dara melainkan seorang perempuan itu sudah atau belum melakukan hubungan seks. Penularan melaui seks hanya lewat kondom yang bisa mencegah HIV dan itu sudah terbukti oleh penelitian  PKBI .
Setelah pemateri menjelaskan dengan gamblang para peserta kajian menanyakan masalah yang belum dimengerti diantaranya dari Adi, kenapa kebanyakan Virus HIV lebih banyak pada laki-laki bukan pada perempuan? Galuh, apakah benar  pori-pori kondom lebih besar daripada virus HIV/AIDS? dan Yayu, kenapa seseorang bisa kena HIV padahal tidak melakukan hubungan seks ataupun menyuntikan jarum suntik?
Dari pertanyaan yang dilontarkan peserta ditampung oleh moderator Lanlan Muhria (PKBI) dan kemudian ditanggapi oleh pemateri, jawaban pertama Karena laki-laki mempunyai cairan semen yang menyebabkan HIV atau pelumas Laki-laki yang banyak kena HIV, terlebih laki-laki yang lebih banyak melakukan hubungan seks dengan WTS  karena kebanyakannya satu WTS mampu melakukan hubungan seks dengan beribu laki-laki yang menyebabkan terkenanya virus HIV. Menanggapi pertanyaan kedua kenyataanya justru terbalik virus HIV  lebih besar daripada pori-pori kondom dengan demikian kondom banyak bisa mencegah virus HIV sementara untuk jawaban dari Yayu, HIV dapat menular melalui sebuah penomena adanya sebuah luka dan ada darah segar dari luka tersebut yang mengakibatkan menularnya HIV melaui darah segar. (Asep/Jour/Imk)





















Tidak ada komentar: