Selasa, 18 Oktober 2011

Cara Mudah Menulis Artikel

Journal IMK. Diklat jurnalistik yan diselenggarakan secara kontinue satu kali dalam dua minggu oleh Ikatan mahasiswa kuningan (IMK) dengan dipolopri oleh bidang infokom kembalai dilaksanakan yang kedua kalinya pada jum’at (07/10)  di sekretariat IMK Wil. Cirebon.
Setelah sebelumnya (23/09) pemateri menjelaskan tentang pengantar jurnalistik dan motivasi akan pentingnya keahlian dalam dunia tulis menulis, kali ini pemateri “kanda Eko” lebih fokus pada materi tentang jurnalis yakni tentang cara mudah menulis artikel atau penulisan opini yang syarat dengan keilmuan.
Menurut Kanda Eko, menulis artikel bukanlah hal yang sulit asal kita berani mencoba dan tak pernah putus asa, karena pada intinya menulis artikel sama halnya dengan menuangkan idea dalam bentuk tulisan sementara itu sebuah idea akan selalu muncul dan terlinntas kapanpun dan dimanapun. namun pertanyaanya bagaimana agar idea itu tetap ada dan tidak hilang begitu saja, langkah yang termudah adalah idea terebut langsung ditulis pada kertas kecil dan disimpan rapih sehingga dari catatan-catatan kecil itu bisa menjadi bahan tulisan dan dikembangkan menjadi sebuah artikel.
Adapun tentang langkah-langkah penulisan artikel Kanda Eko menjelaskan ada empat langkah termudah. Pertama, menentukan topik dan tujuan. kedua, mengumpulkan data atau bahan-bahan referensi yang ada kaitnannya dengan topik yang ditentukan, Data demikian bisa dilakukan dengan cara membaca buku-buku terkait atau dari sumber manapun. Ketiga, membuat kerangka tulisan, bisa dengan metode induktif (khusus ke umum) atau deduktif (umum ke khusus) dan keempat, menyusun serta mengembangkan tulisan.
Setelah langkah-langkah diketahui kadangkala kita merasa kesulitan untuk melakukannya. Kanda Eko menambahkan untuk mengatasi kesulitan dalam menulis ada beberapa trik yang bisa dilakukan. Pertama, jangan membiarkan idea atau gagasan lewat begitu saja saat muncul dipikiran kita tuangkan dalam kertas kecil saat idea itu muncul. Kedua, tentukan sasaran atau batas waktu penulisan, yakni idea yang muncul disesuaikan dengan isu yang berkembang. Ketiga, jangan merasa cepat puas saat tulisan dimunculkan dan terus berusaha untuk mencoba yang keduakalinya. Keempat, meyakinkan diri untuk bisa menulis seperti orang lain dan menghindari rasa takut dan salah. Kelima, jangan mudah putus asa jika tulisan kita tidak dimuat atau dapat kritikan dari pembaca saat tulisan dimuat dan terakhir harus mampu memahami mekanisme tulisan sebagai suatu proses kretaif.
Materi demi materi dicatat dan diperhatikan dengan serius oleh puluhan peserta yang hadir, kemudian pada sesen dialog muncul pertanyaan dari Dede Andriana (sekbid PM) bagaimana cara mengatasi pembenahan kata dan menghindari kata nagasi (yang tidak dimengerti)? Kandan Eko menjawabnya, kita harus sering baca buku karena dengan membaca buku yang banyak maka secara tidak langsung bahasa yang kita miliki akan semakan bertambah dan kita akan terbantu dalam proses penuangan kata-kata dan penggunaan kata nagasi boleh dilakukan asal jangan terlalu sering di ulang-ulang. Kemudian ditambahkan cara penulisannya bisa dilakukan dengan mengetik ulang artikel yang sudah dimuat di media cetak agar memahami susunan penulisannya dengan maksimal lima ribu karakter hurup.
Karena waktunya yang relatif singkat untuk pertemuan berikutnya kanda Eko menugaskan agar setiap peserta mencoba menulis dan membawa hasil tulisannya masing-masing pada saat pertemuan berikutnya. “saya merasa tertantang untuk menulis artikel dan saya yakin harus bisa menulisnya seperti orang lain “ kata Asep salahsatu peserta tingkat satu jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN kepada crew journal IMK setelah diklat usai.  (Ima/jour.IMK)

Tidak ada komentar: