KUDA, Minggu 30 Juni 2013
Ibu Ismini adalah salah satu peserta Pameran Produk Dalam Negeri yang mewakili Kab. Kuningan. Pameran yang diselenggarakan oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia ini bertempat di alun-alun Kejaksan, Cirebon tepatnya di depan Masjid At-Taqwa. Hampir semua produk dalam negeri dari berbagai profinsi di Indonesia berpartisipasi demi suksesnya acara tersebut. Ibu Ismini sendiri sebagai perwakilan dari Kab.Kuningan bukan yang pertama kalinya mengikuti Pameran Produk Dalam Negeri tersebut, sebelumnya beliau sudah mengikuti pameran ini Di Bekasi dan tanggal 2-3 Juli mendatang akan mengikuti Pameran di Soream Bandung.
Ibu Ismini adalah salah satu peserta Pameran Produk Dalam Negeri yang mewakili Kab. Kuningan. Pameran yang diselenggarakan oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia ini bertempat di alun-alun Kejaksan, Cirebon tepatnya di depan Masjid At-Taqwa. Hampir semua produk dalam negeri dari berbagai profinsi di Indonesia berpartisipasi demi suksesnya acara tersebut. Ibu Ismini sendiri sebagai perwakilan dari Kab.Kuningan bukan yang pertama kalinya mengikuti Pameran Produk Dalam Negeri tersebut, sebelumnya beliau sudah mengikuti pameran ini Di Bekasi dan tanggal 2-3 Juli mendatang akan mengikuti Pameran di Soream Bandung.
Ibu Ismini pemilik toko TRIO
CHANDRA yang menyajikan oleh-oleh khas Kuningan dan ditemani anaknya Ramdan
kala itu tengah sibuk melayani pembeli, untuk mempromosikan dagangannya Ibu
Ismini menyediakan tester dari beberapa produk andalannya yaitu Opak, Tape dan
Jeniper. Ketiga makanan khas Kuningan itu mendapatkan respon yang sangat baik dan
diminati oleh para pengunjung. Selain itu Ibu Ismini juga menydiakan makanan
khas Kuningan lainnya seperti Gemblong, Kripik Ungu, Kremes, Pisang Lilit,
Sistik, Kremes Ungu, Kacang Sembunyi, Krupuk, Bronis Kukus, Semprong, Bronis
Kering, Manisan, Tepung, Kripik dan Kue Kering. Di bandingkan penjualan di toko
keuntungan yang diperoleh Ibu Ismini di Pameran ini dalam sehari mencapai omset
sampai 3.000.000 rupiah. Bahkan ketika menjelang lebaran omsetnya bisa mencapai
puluhan juta. Makanan khas Kuningan yang bagi orang Kuningan biasa-biasa saja
ternyata memberikan keuntungan yang besar. Bahkan bukan hanya omset yang di
dapat secara tidak langsung mengenalkan dan melestarikan makanan khas daerah
agar tetap berjaya dan mampu bersaing di pasar bebas.
Ibu Ismini bercerita bahwa tape
ketan yang berasal dari daerah Cibeureum-Cibingbin itu mulai populer di Kota
Kuningan pada tahun 1997, ketika itu Ibu Ismini yang aktif di Organisasi
Pemberdayaan Perempuan dan sering melakukan bimbingan ke desa-desa. Dari
sanalah awal mula Ibu Ismini menjual
makanan khas Kuningan. Harapan beliau dengan adanya pameran ini makan khas Kuningan bukan hanya
terkenal tetapi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. (Inf)